Hitung mundur kami sampai ke pemain gaek asal Wales ini, yang terus bersinar untuk Manchester United.
Dengan barisan nama tenar dan youngster menjanjikan dalam skuad Manchester United, tak banyak yang memprediksi bahwa figur veteran seperti Ryan Giggs bakal menghasilkan impak yang amat positif di kampanye 2010/11.
Giggs adalah tipe pemain yang seolah tak kenal kata berhenti. Seperti Paolo Maldini atau Javier Zanetti, faktor usia bukan kendala baginya untuk mempertahankan konsistensi performa di level tinggi.
Kunci kesuksesan pemain 37 tahun itu musim lalu adalah perpindahan posisi ke gelandang tengah, di mana ia sanggup mengemban tugas sebagai poros permainan United. Pengalaman dan visinya merupakan penunjang keberhasilan The Red Devils di kancah domestik serta Eropa.
Giggs mengawali musim di trek tepat, mencaplok Charity Shield dengan turun sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 3-1 atas Chelsea. Tanpa tanda-tanda menurun, Giggs juga merayakan anniversary ke-20 debutnya di tim senior pada pertengahan kampanye lalu.
Banyak pula milestone lain yang ditorehkan sebelum itu: golnya di pekan pembuka versus Newcastle menjadikan pria Wales itu sebagai satu-satunya pemain yang mampu melesakkan gol di setiap musim Liga Primer sejak kompetisi tersebut dimulai pada 1992.
MOMEN TERBAIK 2010/11 | |
PEREMPAT-FINAL UCL: MANCHESTER UNITED 2-1 CHELSEA | |
Giggs mengobrak-abrik pertahanan The Blues, mengkreasi gol-gol Javier Hernandez dan Park Ji-Sung serta mendikte alur laga yang berujung pada kemenangan vital United. |
Secara overall, Giggs membuat 25 penampilan dan menyumbang sepasang gol serta enam assist bagi laskar asuhan Sir Alex Ferguson yang akhirnya menggulingkan The Blues arahan Carlo Ancelotti dari tahta Liga Primer.
Namun, performa Giggs yang paling menonjol adalah di Liga Champions yang memastikan tempatnya di Tim Terbaik Turnamen versi GOAL.com.
Dengan predikat pemain outfield tertua United di kejuaraan tersebut, sang veteran merupakan arsitek pencapaian timnya menuju final. Giggs benar-benar brilian di fase knock-out.
Setelah mengirim asisst untuk salah satu gol Chicharito dalam kemenangan vital 2-1 atas Marseille di Old Trafford pada 16 besar, Giggs kembali menunjukkan sinarnya dalam sepasang leg perempat-final melawan Chelsea. Kepiawaian dan kreativitas Giggs nyata terlihat dengan mengkreasi seluruh tiga gol United ke gawang rival domestik mereka itu.
Permainan penuh inspirasinya berlanjut di semi-final kontra Schalke, tim Jerman yang sebelumnya menjungkalkan Valencia dan Inter. Dalam kemenangan 2-0 pada leg I, Giggs sekali lagi membukukan rekor, sebagai pencetak gol tertua di pergelaran terwahid antarklub Eropa itu, dengan melesakkan gol pembuka.
Sayang, United pada akhirnya dipecundangi raksasa Spanyol, Barcelona, 3-1 dalam final di Wembley meski Giggs sempat memberikan assist pada Wayne Rooney untuk menyamakan kedudukan di babak I.
Pada musim semi lalu, skandal sempat mengganggu kehidupan pribadi Giggs, tapi sama sekali tak ada argumen menyangkut performanya di lapangan. Kelasnya amat fundamental buat United di musim 2010/11. Setelah mendapat kepastian bahwa Giggs bakal melanjutkan karier semusim lagi setelah meneken perbaruan kontrak hingga Juni 2012, fans United tentu berharap penampilan serupa kembali disajikan The Welsh Wizard musim depan.
"Bagaimana mungkin Anda menjadi winger terbaik dalam waktu amat lama kemudian berevolusi untuk menjadi gelandang tengah terbaik? Giggs menentang logika." - Rekan setim, Michael Owen |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar